Contoh skripsi : Penerapan Metode Menghafal dan Problematikanya Dalam Pembelajaran al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus Syubban Genuk Semarang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia Indonesia seutuhnya yang diidealisasikan menjadi titik
puncak pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagai proses kemanusiaan
dan pemanusiaan sejati masih menjadi dambaan kita, ketika sosok yang
sesungguhnya belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan era pasar
bebas terus menerpa secara keras. 1
Dari sini dapat dilihat bahwa betapa pentingnya dan perlunya
pendidikan bagi anak-anak, jelaslah pula mengapa anak-anak itu harus
mendapatkan pendidikan yang layak. Agar bisa menjadi bekal hidupnya di
masyarakat nanti, karena merekalah yang akan menjadi generasi penerus
bangsa. Bahwa kita ketahui apabila suatu bangsa generasi penerusnya bagus
maka masa depan bangsapun akan bagus pula, begitu juga sebaliknya apabila
generasi atau penerus bangsa rusak maka suramlah masa depan bangsa
tersebut.
Adapun yang dimaksud pendidikan adalah: Pimpinan yang berikan
dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhannya (jasmani maupun rohani) agar berguna bagi diri
sendiri dan bagi masyarakat.2
Dengan demikian pendidikan terhadap anak dipandang sebagai salah
satu aspek yang memiliki peranan pokok sebagai pembentukan manusia
menjadi insan yang sempurna (insan kamil) atau memiliki kepribadian yang
utama. Berdasarkan asumsi tersebut maka diperlukan pendidikan anak yang
dapat membantu menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat muslim
dewasa ini. Semisal semakin gencarnya pengaruh modernisme yang menuntut
lembaga pendidikan formal untuk memberikan ilmu pengetahuan umum dan
ketrampilan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik yang menyebabkan
1
Sudarwam Danim, Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), hlm. 1 2
Ngalim Purwanto, MP., Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1998), Cet. 10, hlm. 10
2
terdesaknya mereka (khusus umat Islam) untuk memperoleh bekal keagamaan
yang cukup memadai.
Maka dari itu, hendaknya pendidikan menyentuh seluruh aspek yang
bersinggungan langsung dengan kebutuhan perkembangan individu anak-anak
baik itu dari ilmu agama maupun ilmu umum agar mereka dapat hidup dan
berkembang sesuai dengan ajaran agama Islam yang kaffah.
Agama Islam mengajarkan sebuah tuntunan kepada manusia untuk
menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Adapun segala tuntunan tersebut
terdapat dalam al Qur’an dan al Hadits. al Qur’an telah melahirkan disiplin
ilmu baik itu ilmu nahwu, syaraf, badi’, usul, falsafah, politik, ekonomi,
sosial, sains, seni, dan lain-lain. Ini berarti bahwa al Qur’an selain syarat
dengan substansi dan informasi juga memiliki kandungan metodologis dan
paedogogis bagi umat manusia.
Banyak hal yang bermanfaat bagi peserta didik apabila mempelajari
dan diberi pendidikan tentang al Qur’an mengingat isi kandungannya yang
penuh dengan petunjuk dan menjadi kewajiban kita umat manusia untuk
mempelajari kitab tersebut yaitu al Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat al An’am ayat 155 yang berbunyi:
3 وهذا آتب أنزلناه مبارك فاتبعوه واتقوا لعلكم ترحمون (الانعام:155(
Artinya: ”Dan inilah sebuah kitab yang telah kami (Allah) turunkan yang
diberkati, maka dari itu turutlah dan bertaqwalah kamu (kepada
Allah) supaya kamu diberi rahmat.” (Q.S. Al An’am :155)
Ayat di atas menunjukkan bahwa kitab (al Qur’an) diberkahi, yang
berisi penuh kebaikan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu manusia
diperintahkan agar mengikuti dan mempelajari al Qur’an supaya diberi rahmat
dan petunjuk oleh Allah di dunia maupun di akhirat kelak.4
3
Soenarjo, Al Qur’an Dan Terjemahanya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 215. 4
Moenawar Chalil, Kembali Kepada Al Qur’an Dan As Sunah, (Jakarta:Bulan Bintang,
1999), hlm. 31.
3
Adapun tujuan pendidikan al Qur’an M. Quraish Shihab menyebutkan
yaitu membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifahNya guna
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah, atau
dengan kata lain lebih singkat dan digunakan oleh al Qur’an ”untuk bertaqwa
kepadaNya”.5
Dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan agar berjalan secara
efektif maka perlu menerapkan berbagai metode mengajar sesuai dengan
tujuan situasi dan kondisi yang ada guna meningkatkan pembelajaran dengan
baik, karena berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar ditentukan oleh
metode pembelajaran yang merupakan bagian integral dalam sistem
pembelajaran.6
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan proses
belajar mengajar salah satu yang disoroti adalah segi metode yang digunakan.
Sukses tidaknya suatu proses pembelajaran salah satunya tergantung pada
ketepatan metode yang digunakan. Demikian pula dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits juga membutuhkan metode yang tepat. Sebab metodelah yang
menentukan isi dan cara mempelajari al Qur’an Hadits tersebut dengan baik.
Dengan demikian metode merupakan alat yang sangat penting untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan direncanakan. Selain itu ketepatan
memilih metode dalam penerapannya juga harus diperhatikan. Seperti halnya
penggunaan metode menghafal dalam pembelajaran al Qur’an Hadits.
Bahwasanya al Qur’an Hadits dijadikan bidang pelajaran di sekolahsekolah Islam di Indonesia. Dengan dikelola oleh Departemen Agama yang
membawahi sekolah-sekolah negeri maupun swasta dengan kurikulumnya
sama-sama mengembangkan ajaran-ajaran Islam. al Qur’an Hadits selain
5
M. Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an ”Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat”, (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 173. 6
Abdul Halim, Methodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
hlm. 47.
4
dipelajari pada madrasah tingkat pertama yaitu Ibtidaiyah juga dipelajari pada
dua madrasah tingkat teratas---Tsanawiyah dan Aliyah.
7
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan kesesuaian metode
dengan perkembangan yang terjadi. Diantaranya:
1. Kesesuaian antara metode pembelajaran dengan materi ajar, dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik, dengan budaya dan kondisi yang
melingkari baik lokal; maupun global, dan tujuan yang akan dicapai.
2. Kesesuaian dan kemampuan metode pembelajaran dengan tumbuh
kembangnya budaya di lingkungan sekolah.
3. Kesesuaian antara metode belajar dengan kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan studinya dengan bagus.8
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa di sekolah-sekolah, perhatian
yang amat besar diberikan terhadap al Qur’an Hadits mengingat betapa
pentingnya yaitu sebagai sumber ajaran dan nilai bagi umat Islam. Dalam
mempelajari al Qur’an Hadits tersebut tidak hanya memfokuskan pada
membaca saja, akan tetapi melibatkan para murid dalam kegiatan membaca,
menelaah dan menghafal al Qur’an Hadits, baik secara keseluruhan maupun
sebagian surat atau ayat saja.
Sebenarnya untuk menguasai tugas-tugas yang diberikan yaitu
menghafal al Qur’an Hadits adalah mudah, akan tetapi mudah pula untuk lupa.
Oleh karena itu ketekunan dan keuletan sangat diperlukan, hal ini tentunya
merupakan salah satu contoh kendala tersendiri yang memerlukan
penyelesaian yang tentunya tidak semudah membalikkan tangan.
Sehingga hal ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, dalam
hal ini lebih memfokuskan pada madrasah tingkat Tsanawiyah, adapun pokok
pembahasannya mengenai: Penerapan Metode Menghafal dan
7
Howard M. Federspeil, Kajian al Qur’an di Indonesia, terj. Tajul Arifin, (Bandung:
Mizan, 1996), Cet. 2, hlm. 216. 8
Mastuhu, Menata Ulang, Pemikiran System Pendidikan Nasional dalam Abad 21 (The
New Mind Set Of Nation Education In The 21 st Century), (Yogyakarta: Safiria Insania Press,
2004), Cet. 2, hlm. 108-109.
5
Problematikanya Dalam Pembelajaran al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus
Syubban Genuk Semarang.
Kajian ini akan menjadi pertimbangan para pengajar dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah khususnya bagi pengajar yang menerapkan
metode menghafal.
INGIN MEMILIKI FILE CONTOH SKRIPSI INI?? HANYA DENGAN RP. 35.OOO,
ORDER VIA CHAT WA.
NOMOR FILE SKRIPSI : Skripsi Pend Agama Islam 1

Komentar
Posting Komentar