Contoh Skripsi : Implementasi Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja pada PT Bestindo Intiselaras
ABSTRAK
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang makin kompleks seperti saat ini dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh. Dalam hal ini metode yang dapat digunakan adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard mengukur kinerja dari empat perspektif, yaitu: perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Penulis melakukan analisis pada PT Bestindo Intiselaras dengan menggunakan data tahun 2004-2005 untuk menganalisis perspektif keuangan, sedangkan untuk perspektif lainnya penulis melakukan analisis melalui perhitungan kuesioner yang disebarkan kepada staff dan pelanggan PT Bestindo Intiselaras. Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis diketahui bahwa kinerja PT Bestindo secara keseluruhan sudah cukup baik. Kesimpulan yang dapat diambil penulis melalui analisis yang sudah dilakukan adalah bahwa Balanced Scorecard merupakan metode yang terbaik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, karena Balanced Scorecard mengangkat aspek-aspek penting yang diabaikan oleh pengukuran kinerja secara tradisional, seperti aspek sumber daya manusia, sistem yang digunakan dalam perusahaan, proses operasional, dan aspek kepuasan pelanggan, sehingga hasil pengukuran dengan Balanced Scorecard akan lebih akurat. Dimana hasil pengukuran kinerja yang akurat adalah sangat penting bagi management, baik dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian, serta dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Saat ini masih banyak
perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur
keuangannya saja. Padahal dalam
menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini, pengukuran
kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah tidak lagi memadai
karena mempunyai banyak kelemahan, antara lain:
1. Pemakaian kinerja
keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa mendorong manajer
untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka
panjang. Misalnya, untuk menaikkan
profit atau ROI, seorang manajer bisa saja mengurangi komitmennya terhadap
pengembangan atau pelatihan bagi karyawan, termasuk investasi-investasi dalam
sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan masa depan. Dalam jangka pendek kinerja keuangan meningkat, namun
dalam jangka panjang akan menurun.
2. Diabaikannya
aspek pengukuran non-finansial dan intangible asset pada umumnya, baik dari
sumber internal maupun eksternal akan memberikan suatu pandangan yang keliru
bagi manajer mengenai perusahaan di masa
sekarang terlebih lagi di masa datang.
3. Kinerja
keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu sepenuhnya
untuk menuntun perusahaan kearah tujuan perusahaan.
Agar sukses setiap perusahaan, harus menginvestasikan dan mengelola asset
intelektual mereka. Hal ini disebabkan karena
asset intelektual memampukan perusahaan untuk:
-
Membangun
hubungan baik dengan konsumen yang akan memelihara kesetiaan dari konsumen yang
ada dan memungkinkan segmen konsumen dan area pasar yang baru dapat dilayani
dengan efektif dan efisien.
-
Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan
oleh target segmen konsumen.
-
Memproduksi produk dan jasa yang berkualitas tinggi pada
tingkat biaya yang rendah dan dengan waktu tunggu yang singkat.
-
Mengerahkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk
melakukan peningkatan secara terus menerus dalam kapabilitas proses, kualitas,
dan waktu respon.
Dalam hal ini, kesuksesan perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur
dalam jangka pendek dengan model akuntansi keuangan tradisional saja. Balanced scorecard merupakan kerangka kerja
baru untuk mengintegrasikan ukuran yang diperoleh dari strategi. Dengan tetap mempertahankan ukuran keuangan
dari performance sebelumnya, balanced scorecard memperkenalkan driver tambahan
yang meliputi konsumen, proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran. Perusahaan dapat menggunakan balanced
scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja untuk proses manajemen
mereka. Perusahaan dapat membangun
balanced scorecard mula-mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk
mendapatkan klarifikasi, konsensus, dan fokus terhadap strategi mereka, lalu
mengkomunikasikan strategi tersebut kepada seluruh anggota perusahaan.
Dengan kata lain, balanced scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada
umumnya untuk memandang perusahaan dari kurang lebih empat perspektif:
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta bisnis internal, yang
menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategi
bisnis jangka panjang.
Kekuatan sebenarnya balanced scorecard terjadi saat mentransform sistem
pengukuran menjadi sistem manajemen. Dengan kata lain balanced
scorecard dapat digunakan untuk:
1.
Mengklasifikasi dan mendapatkan konsensus (persetujuan)
mengenai strategi.
2. Mengkomunikasikan
strategi pada anggota perusahaan.
3. Menjelaskan
tujuan tiap departemen dan individu terhadap strategi.
4. Menghubungkan
tujuan strategis dengan target jangka panjang dan anggaran tahunan.
5. Mengidentifikasi
dan menjelaskan inisiatif strategis.
6. Melakukan
peninjauan strategis secara berkala dan sistematis.
7. Memperoleh
umpan balik untuk mempelajari dan mengembangkan strategi.
Seperti yang
telah disebutkan diatas, balanced scorecard mengklasifikasikan pengukuran
kinerja ke dalam 4 perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Keempat perspektif ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu hasil yang diinginkan, pemicu
kinerja, dan tolak ukur kinerja.
Berdasarkan kelebihan yang dimiliki balanced scorecard, maka penulis tertarik untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang terdapat di dalam balanced scorecard ke dalam skripsi yang berjudul “Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat pengukur kinerja pada PT Bestindo Intiselaras
INGIN MEMILIKI FILE CONTOH SKRIPSI INI?? HANYA DENGAN RP. 35.OOO,
ORDER VIA CHAT WA.
NOMOR FILE SKRIPSI : Skripsi Akuntansi 1
Komentar
Posting Komentar